Proses relokasi fluida dari satu titik ke titik lain, secara efisien dapat menggunakan pompa transfer. Pompa ini difungsikan untuk tujuan spesifik dalam pemindahan cairan dari satu lokasi ke lokasi berbeda, baik sementara (genangan air, banjir dsb) maupun permanen (pada sistem pemompaan untuk aplikasi tertentu).
Dewatering dapat dipahami sebagai upaya pengurasan, pengeringan atau pembebasan suatu area dari air, baik air tanah maupun air hujan. Meskipun lebih sering digunakan dalam proyek atau konstruksi, dewatering juga digunakan untuk kebutuhan personal atau kebutuhan rumah tangga.
Skala relokasi air dalam proses dewatering menentukan besarnya kapasitas pompa transfer air yang digunakan. Lebih dari itu, beberapa indikator di bawah ini sangat membantu anda untuk memilih pompa transfer sesuai dengan jenis kebutuhan.
Inlet merupakan ujung sedotan air menuju pompa sementara outlet merupakan ujung keluarnya air dari pompa. Ukuran inlet dan outlet memastikan debit atau volume air yang akan dialirkan.
Pompa dengan inlet/outlet yang kecil cocok digunakan untuk dewatering di area perumahan dan taman sementara pompa dengan inlet/outlet besar diperlukan di pekerjaan yang lebih berat seperti penanggulangan banjir dan di lokasi konstruksi.
Ukuran rata-rata pompa transfer air adalah 1-4 inci. Semakin besar ukuran, semakin tinggi pula volume air yang mampu disedot dan direlokasi.
Umumnya pompa transfer air memiliki kapasitas PSI yang lebih rendah dibandingkan dengan pompa pemadam kebakaran tekanan tinggi. Namun demikian, dapat memindahkan volume air yang lebih besar.
Berapa banyak laju aliran yang anda butuhkan jelas bergantung pada skala kebutuhan. Pekerjaan rumah tangga kecil mungkin hanya memerlukan laju aliran 100 - 200 liter/per menit, sedangkan kebutuhan yang lebih besar memerlukan pompa dengan laju aliran rata-rata 10 kali lebih besar dari laju di atas.
Laju aliran berkaitan dengan ukuran head pompa. Sebuah pompa transfer dengan head 20 meter misalnya hanya mampu mentransfer air dengan ketinggian maksimum 20 meter dari reservoir. Namun demikian, ukuran head tidak serta-merta menunjukan kemampuan transfer air khususnya dari area yang lebih rendah sebab beberapa faktor seperti ketinggian sumber air dan kemiringan ikut mempengaruhi.
Dari aspek ini, tersedia setidaknya dua jenis yakni pompa yang menggunakan bahan bakar solar/bensin dan pompa listrik. Perbedaan keduanya dilihat dari skala pemompaan dan jam kerja.
Pompa listrik atau pompa elektrik cocok digunakan untuk kebutuhan kecil di perumahan. Pompa ini tidak menawarkan daya tahan tinggi pada pengerjaan yang membutuhkan waktu yang lebih lama. Pompa berbahan bakar solar atau bensin tepat digunakan pada pekerjaan besar seperti pertanian, pertambangan dan konstruksi.
Pembebasan suatu area dari air tanah genangan dan banjir sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun demikian, menggunakan pompa transfer tetap menjadi solusi paling efektif. Berikut ini adalah 5 jenis pompa transfer yang paling umum digunakan.
Pompa sentrifugal adalah pompa dengan mesin hidrolik yang mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik. Pompa ini memanfaatkan gaya sentrifugal yang bekerja pada fluida dan menjadi jenis pompa paling populer digunakan untuk memindahkan cairan dari level rendah ke level tinggi.
Diaplikasikan secara luas termasuk pertanian, penyuplai air bersih, pengelolaan air limbah, industri, pembangkit listrik, minyak bumi, pertambangan, kimia, farmasi dan sebagainya. Dari jenis sentrifugal, pompa transfer yang tersedia mampu bekerja dengan efisiensi tinggi.
Rotary pump atau pompa rotari adalah pompa serbaguna yang menggunakan mekanisme internal saat mendorong cairan dari satu titik ke titik lainnya. Ada dua kategori utama pompa rotari yakni rotor tunggal dan multi-rotor.
Rotary pump dapat digunakan dengan banyak jenis cairan, termasuk cairan dengan viskositas tinggi sehingga membuat pompa ini dapat digunakan untuk kebutuhan spesifik. Meskipun relatif kecil, pompa ini sangat efisien dan memberikan aliran fluida yang konsisten.
Pompa reciprocating merupakan jenis positive displacement yang menggunakan pendorong atau piston untuk mengubah volume rongga untuk menghasilkan perbedaan tekanan. Keberadaan piston sangat penting dalam desain pompa jenis ini sehingga membedakannya dari yang lain.
Disebut juga pompa piston. Jenis pompa ini merupakan salah satu pompa positive displacement pump yang umum digunakan. Dengan menggunakan satu atau lebih piston, pompa plunger menarik fluida melalui katup masuk dan mengeluarkannya melalui katup keluar.
Pompa peristaltik terdiri dari tabung fleksibel yang dikompresi oleh serangkaian rol. Rol bergerak di sepanjang tabung untuk memaksa cairan melewatinya. Pompa peristaltik termasuk pompa transfer yang memiliki cara kerja sederhana dengan harga yang relatif murah.
Baca juga: Jenis Priming Pump Berdasarkan Metode Priming
***
Lebih lengkap tentang pompa transfer, dapatkan informasi lengkap dari supplier pompa terlengkap di Osmo Marina.