Diesel fire pump merupakan salah satu komponen dalam sistem fire hydrant yang wajib ada di setiap gedung, khususnya gedung bertingkat dengan resiko kebakaran tinggi. Walaupun fungsinya sebagai alat cadangan, tapi fire pump yang satu ini punya peran yang sangat vital dalam proses pemadaman api.
Seperti yang kita ketahui, ada banyak jenis hydrant pump yang dibedakan berdasarkan jenis pompanya, jalurnya, serta tenaga penggeraknya. Nah, diesel fire pump atau yang sering disebut juga dengan booster pumps ini digolongkan sebagai non electric fire pump yang bisa tetap menyala tanpa tenaga listrik.
Untuk lebih lengkapnya tentang diesel fire pump, mari kita bahas bersama dalam artikel berikut ini.
Sesuai dengan namanya, diesel fire pump adalah mesin pompa pemadam kebakaran yang beroperasi dengan tenaga bahan bakar atau diesel. Sehingga, sistem pompa bisa tetap mengalirkan air tanpa suplai listrik utama, dalam kasus di Indonesia sumbernya dari PLN.
Diesel pump sendiri bukan hanya digunakan untuk kasus dimana listrik pada bangunan yang mengalami kebakaran terputus.
Dalam kasus dimana salah satu pompa dari sistem hydrant tidak berfungsi, diesel pump dibutuhkan untuk mengisi air pada pilar hydrant yang kosong agar sprinkle bisa tetap mengeluarkan air untuk memadamkan api.
Itulah mengapa, pompa ini juga disebut sebagai booster pumps, yaitu pompa yang mendukung fire pump utama bisa terjadi masalah yang tidak terduga.
Kasus lain dimana diesel fire pump dibutuhkan adalah ketika mesin pompa utama tidak bisa mengalirkan air dengan volume yang dibutuhkan untuk memadamkan api. Oleh karena itu, booster pumps diaktifkan untuk memberi tekanan air tambahan agar air bisa mengalir ke seluruh sprinkle sesuai dengan kecepatan dan tekanan yang seharusnya.
Umumnya, diesel fire pump terhubung langsung dengan sumber air utama di bangunan tersebut, baik itu sungai, danau, atau mata air langsung. Sumber air yang terhubung ke booster pumps ini bisa sama dengan electric fire pump utama maupun dari sumber air berbeda.
Dikutip dari situs If Wilson Fire, cara kerja diesel pump kurang lebih sama dengan fire pump pada umumnya.
Sprinkle yang terhubung dengan booster pumps melalui pilar akan terbuka dan mengeluarkan air ketika sensor membuka tutupnya. Kemudian, tekanan air akan terus mengalir ke sprinkle yang aktif, sehingga sprinkle di lantai lain akan memiliki tekanan air yang lebih rendah.
Pada high valued building seperti gedung perkantoran, hotel, dan apartemen, diesel pump wajib tersambung dengan semua pilar yang juga terhubung dengan electric pump utama. Dengan begitu keduanya bisa saling mengirim tekanan air ketika salah satunya ada yang tidak bekerja dengan benar.
Baca juga: Jenis-jenis Pompa Hydrant dalam Sistem Hydrant
Tidak seperti electrical fire pump, booster pump hanya aktif selama persedian bahan bakarnya masih ada. Layaknya diesel pada umumnya, diesel untuk fire pump jenis ini juga menggunakan bahan bakar minyak.
Ukuran daya tampung bahan bakar pada booster pumps sendiri sangat beragam. Tapi pada umumnya, mesin ini bisa beroperasi selama lebih dari 2 jam. Sedangkan electric fire pump bisa menyala sampai 30 jam atau sampai pasokan listrik ke gedung tersebut dimatikan.
Sebenarnya, memasang instalasi booster pumps bukanlah opsi yang bisa dipilih oleh pengelola gedung, melainkan sebuah kewajiban yang sudah menjadi standar internasional.
Sayangnya di Indonesia, masih banyak gedung high values building yang tidak dilengkapi oleh booster pumps. Oleh karena itu, berikut ini kami juga akan jelaskan kelebihan dan kekurangan dari booster pumps yang perlu kita pahami.
Fungsi utama dari booster pumps adalah agar sistem hydrant di dalam gedung bisa tetap beroperasi walaupun gardu listrik, salah satu kabel ada yang konslet, atau kondisi apapun yang membuat tidak ada pasokan listrik ke dalam gedung.
Walaupun booster pumps hanya bisa berjalan selama masih ada bahan bakar di dalam diesel, umumnya mesin ini mengalirkan air yang cukup banyak untuk memadamkan kebakaran level kecil hingga sedang atau menahan api agar tidak menjalar ke seluruh area gedung sampai pemadam kebakaran datang.
Kasus dimana fire pump utama tidak bisa memberi tekanan yang cukup untuk mengalirkan air ke seluruh pilar cukup sering terjadi. Biasanya, kasus seperti ini terjadi bila fire pump jarang dirawat atau sekedar test run mingguan atau tahunan.
Pada kasus seperti ini, diesel fire pump akan memberi tekanan air tambahan agar seluruh pilar bisa terisi dengan waktu yang sesuai. Ukuran tekanan air pada pilar ini juga menentukan radius air yang keluar dari sprinkle. Sehingga semua area bangunan bisa terjangkau oleh air fire hydrant.
Baca juga: Pengertian Electric Fire Pump dan Bedanya dengan Diesel Pump
Dikutip dari EDT Engineering, diesel fire hydrant ini harus dites dalam 2 tahap, yaitu:
Test weekly merupakan tes yang dilakukan per 1 atau 2 minggu selama 30 menit. Fungsi dari tes ini adalah untuk menjaga dan memastikan diesel pump dalam kondisi sehat, bisa memberikan tekanan air sesuai yang dibutuhkan, sumber air yang terhubung dengan diesel pump masih bisa memberikan pasokan air, dan lainnya.
Selain itu, bahan bakar dalam diesel pump bisa mengental di dalam mesin diesel bila tidak pernah digunakan sama sekali selama bertahun-tahun. Jadi layaknya mobil atau motor, mesin diesel ini wajib dipanaskan secara berkala.
Sedangkan pada test annually, seluruh fire hydrant system wajib diuji coba apakah masih bisa befungsi dengan baik atau tidak. Test tahunan ini adalah salah satu bagian dari standar fire protection di seluruh dunia.
Sebab, mesin yang tidak pernah dipakai akan mengalami perkaratan, macet, penyumbatan pada pipa, dan masih banyak lagi masalah lainnya.
Meskipun tidak semua pengelola gedung sadar akan pentingnya diesel fire pump, bukan berarti alat ini sulit di dapatkan di Indonesia.
Justru, Osmo Marina menyediakan berbagai macam peralatan yang dibutuhkan dalam sistem diesel fire pump untuk masyarakat Indonesia, sekaligus untuk mengkampanyekan pentingnya memiliki fire protection yang sesuai standar internasional.
Bukan hanya diesel pump, Osmo Marina Mandiri juga menyediakan bermacam pompa hydrant dari merk-merk ternama seperti App Kenji, Torishima, SEKO, Grundfos, dan masih banyak lagi.
Osmo Marina juga sudah bekerja sama dengan banyak perusahaan besar yang bergerak di bidang industri dan produksi seperti Mayora, Jakarta Prima Cranes, Hyatt, Sinar Mas dan lainnya.
Baca juga: Rekomendasi Merk Pompa Pemadam Kebakaran Terbaik
Itulah dia penjelasan tentang diesel fire pump beserta fungsi dan cara kerjanya. Sebagai pengelola gedung, baik high valued building atau bukan, kita wajib memenuhi standar fire safety bangunan tersebut untuk kepentingan pribadi maupun orang lain.