Mesin penyedot air banjir atau flood protection pump mungkin terdengar seperti alat yang hanya dibutuhkan oleh pengelola perumahan dan pemerintah yang berurusan dengan tata kota saja. Padahal, sebenarnya mesin pompa air ini dibutuhkan oleh semua orang, khususnya jika punya industri atau gedung di daerah rawan banjir.
Mesin pompa air banjir pun ada banyak jenisnya. Setiap mesin didesain untuk mengontrol pergerakan air di permukaan berbeda dengan volume dan kekuatan berbeda-beda.
Oleh karena itu, dalam artikel kali ini mari bahas lebih dalam tentang fungsi dari mesin penyedot banjir, dan apa saja jenisnya.
Point dalam artikel ini:
Sesuai dengan namanya, fungsi utama mesin pompa air banjir tentunya adalah untuk mengatasi dan mengontrol genangan air di daerah tertentu. Untuk industrial pump, pompa hanya bisa menjangkau area industri seperti satu atau dua bangunan saja.
Sedangkan untuk pemerintah seperti di wilayah Jakarta, mereka menggunakan pompa dengan daya sedot banjir lebih tinggi atau dinamakan High Capacity Flood Control Pumps.
Mesin pompa dengan daya sedot banjir yang sama juga seringkali digunakan pada area perumahan, komplek militer, atau area industri pertambangan. Kota-kota di negara yang rawan banjir seperti Belanda juga menggunakan teknologi serupa untuk mengatasi masalah bencana ini di negara mereka.
Harga pompa banjir kapasitas besar ini sangat mahal. Sehingga kurang cocok untuk pemakaian industri yang produktivitas dan asetnya tidak terancam oleh banjir.
Berdasarkan situs How Stuff Works, ada dua cara kerja pompa sedot air banjir, yaitu:
Pompa banjir manual hanya akan bekerja ketika Anda menyalakannya melalui dedicated control pump. Sedangkan pompa automatis akan dipasangi sensor agar bisa langsung aktif setelah genangan air mencapai ketinggian tertentu.
Pompa sedot banjir ini letaknya ada di bawah tanah. Atau bisa juga di bawah sebuah kota bila ukurannya sangat besar.
Sehingga hasil sedot air dari permukaan akan langsung disalurkan lagi ke tanah atau ke sumber air terdekat seperti sungai, danau, atau bendungan.
Baca juga: 9 Pilihan Pompa Banjir Terbaik di Osmo Marina
Dalam situs Flood Protection Solution, dijelaskan bahwa ada 3 kategori pompa air untuk mengontrol banjir, yaitu:
Ketiga kategori ini tentunya juga punya harga, kelebihan, dan kekurangan masing-masing.
Jadi untuk menentukan mana pompa air terbaik untuk kondisi masing-masing, kami akan jelaskan perbedaan dari ketiga barang ini.
Puddle pump merupakan salah dari produk pompa portable yang bisa dibawa kemana saja. Bisa dibilang, pompa ini merupakan inovasi terbaru untuk mengatasi genangan air di permukaan datar.
Puddle pump biasanya digunakan untuk mengeringkan jalanan menuju area industri setelah hujan deras, namun tidak ada air yang menggenangi seluruh kawasan tersebut secara merata.
Selain itu, puddle pump juga sering dijadikan sebagai alat penyedot air banjir di rumah. Jadi kelebihan dari puddle pump adalah;
Sedangkan kekurangannya adalah kapasitas air yang bisa ditampung sangat terbatas.
Selanjutnya ada jenis pompa yang paling sering digunakan untuk mengatasi genangan pada industri-industri di Jakarta, yaitu Submersible pump.
Untuk pompa jenis ini, instalasinya hanya bisa dilakukan secara permanen di bawah permukaan tanah. Sehingga semua wiring, filter, dan pipanya juga dipasang secara permanen sesuai dengan kebutuhan industri.
Salah satu kelebihan utama dari submersible pump adalah dapat bekerja secara otomatis ketika genangan sudah naik ke batas yang dianggap membahayakan.
Sebagai contoh jika genangan air sudah masuk ke dalam ruangan dan tingginya sekitar seperempat meter, maka sensor akan mengaktifkan mesin pompa air.
Ada pula kelebihan lainnya seperti:
Sedangkan kekurangannya hanyalah maintenance yang cukup tinggi dan cukup susah karena terkadang ada limbah yang terlewat tanpa sengaja dengan ukuran yang besar sehingga membuat saluran pompa tertutup dan mampet
Jika diurutkan dari ketika pompa di atas, Engine Driven Pump punya kemampuan, daya hisap, kapasitas, dan flow rate paling tinggi.
Mesin ini bahkan tidak membutuhkan tenaga listrik terus menerus untuk digunakan. Sehingga bisa dipasang bukan hanya lokasi bangunan industri, tapi juga kawasan pertambangan di daerah terpencil.
Engine Driven Pump seringkali digunakan sebagai flood protection scheme gedung, industrial area, maupun area perumahan dan permukiman. Sayangnya mesin ini punya satu kekurangan, yaitu hanya bisa digunakan di luar bangunan alias outdoor.
Engine Driven Pump tidak bisa menyurutkan genangan jika sudah masuk ke dalam ruangan.
Baca juga: Pentingnya Pompa Banjir Kapasitas Besar sebagai Flood Control
---
Jadi itulah penjelasan mengenai mesin penyedot air banjir dan jenis-jenisnya. Untuk Anda yang tertarik menggunakan mesin ini sebagai flood protection scheme, silahkan cek katalog OsmoMarina.com untuk melihat pompa terbaik untuk kebutuhan masing-masing.