Aturan dasar dalam mengkonversi sebuah sistem satuan menjadi sistem satuan lain adalah tidak terjadi perubahan nilai besaran dari satuan tersebut. Keduanya harus memiliki nilai besaran yang sama. Demikian pula berlaku dalam Konversi Satuan Tekanan.
Dalam Fisika, Tekanan (P) merupakan perbandingan antara Gaya (F) terhadap luas bidang (A). Rumus umum untuk persamaan tersebut adalah P = F/A dengan satuan N/m2. Konversi satuan Tekanan N/m2 dapat diubah menjadi pascal, bar, atmosfir, raksa, kaki dan sebagainya dengan menyamakan nilai dari masing-masing besaran.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, dasar dari konversi antar satuan tekanan adalah kesamaan nilai besaran. Sebelum itu, berdasarkan rumus umum Tekanan diketahui bahwa 1 pascal setara dengan 1 Newton per meter persegi atau 1 pascal = 1 N/m2. Satuan ini dapat diubah menjadi satuan lain disesuaikan dengan jenis Tekanan.
Terdapat tiga jenis Tekanan dengan satuan yang berbeda.
Mjerupakan tekanan yang diberikan terhadap permukaan padat berupa gaya tekan. Dua faktor penentu dalam pengukuran tekanan zat padat adalah besarnya gaya dan luas permukaan.
Tekanan berbanding lurus dengan besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan luas permukaan. Semakin besar gaya yang diberikan maka tekanan yang dihasilkan semakin besar. Semakin luas permukaan, tekanan yang dihasilkan oleh gaya yang sama akan semakin kecil.
Rumus yang digunakan adalah P = F/A dengan satuan N/m2 atau Pa (Pascal).
Merupakan tekanan yang diberikan terhadap zat cair dalam keadaan statis/diam. Tekanan Hidrostatis dipengaruhi 3 faktor yang terdiri atas kedalaman, massa jenis dan gaya gravitasi. Besarnya Tekanan Hidrostatis berbanding lurus dengan ketiga faktor tersebut. Ketika salah satu faktor atau seluruh faktor semakin besar maka Tekanan pun meningkat. Demikian sebaliknya.
Rumus yang digunakan adalah P = ρ.g.h dengan satuan Pa.
Merupakan tenaga atau daya untuk menggerakan massa udara dalam sebuah satuan luas. Tekanan udara dipengaruhi oleh ketinggian dan dan tekanan suatu tempat.
Rumus yang digunakan adalah h = (760 – x)10 dengan satuan yang sering digunakan adalah milibar (mb) dan hectoPascal (hPa).
Baca juga: Friction Loss adalah Indikasi Negatif Sistem Pompa
Konversi satuan Tekanan dilakukan dengan dua tujuan utama yakni menyederhanakan hasil pengukuran dan menyetarakan nilai antara dua satuan atau lebih yang digunakan. Kedua tujuan tersebut tidak terlepas dari penggunaan standar satuan yang berlaku. Jadi, relevansi satuan yang digunakan juga menjadi faktor yang jadi pertimbangan.
Untuk menyederhanakan hasil pengukuran serta menyetarakan nilai, satuan-satuan yang digunakan dalam mengukur tekanan adalah:
Pascal (Pa) merupakan satuan turunan untuk Tekanan dalam standar SI. Ketika satuan Pa dikonversi ke satuan jenis lain, maka berubah menjadi:
1 Pa | |
bar | 10−5 |
atm | 9.8692×10−6 |
Torr | 7.5006×10−3 |
PSI | 145.04×10−6 |
Meskipun bar bukanlah satuan SI, dalam Tekanan satuan ini sudah jamak digunakan. Jika dikonversi ke satuan lain maka akan menjadi:
1 bar | |
Pa | 100.000 |
atm | 0,987 |
milliTorr | 750.000 |
PSI | 14,5 |
Atmosfer (atm) adalah satuan yang sering dipakai untuk mengukur tekanan udara. Konversi satuan ini menjadi satuan lain menghasilkan:
1 atm | |
Pa | 1.01325 ×105 |
atm | 1.01325 |
Torr | 760 |
PSI | 14.696 |
Torr dan miliTorr adalah satuan tekanan yang sering dipakai dalam pengukuran Tekanan Hidrostatis. Konversi satuan tekanan ini ke jenis satuan lain menjadi:
1 Torr | |
Pa | 133.322 |
atm | 1.3158×10−3 |
bar | 1.3332×10−3 |
PSI | 19.337×10−3 |
Psi merupakan satuan Tekanan yang diberikan oleh sebuah gaya terhadap luas 1 inch persegi (in2). Konversi satuan tekanan psi ke satuan lain akan menjadi:
1 PSI | |
Pa | 6.895×103 |
atm | 68.046×10−3 |
bar | 68.948×10−3 |
Torr | 51.715 |
Baca juga: Tabel Ukuran Kabel Motor untuk Pompa dan Mesin dalam Industri
Tekanan dalam kehidupan sehari-hari berlaku untuk tiga jenis zat yang telah disebut yakni zat padat, udara dan zat cair. Hukum tekanan yang berlaku pada masing-masing zat dipakai untuk mengukur, menggunakan dan mengatasi masalah yang berhubungan dengan zat terkait.
Dalam pemompaan dan perpipaan, hubungan yang paling kentara adalah dengan zat cair sehingga hukum hidrostatis berlaku. Penerapan hukum sistem hidrostatis dalam sistem pompa adalah ketika pompa difungsikan untuk mengisap fluida dari suatu reservoir. Besarnya tekanan Hidrostatis menjadi hambatan terhadap pompa sehingga diperlukan head yang besar untuk bekerja.
Hukum hidrostatis pun berlaku dalam perpipaan. Tekanan fluida dapat memberikan dampak terhadap sistem perpipaan sehingga menjadi bagian penting yang perlu dipertimbangkan dalam instalasi pipa.
Hubungan antara tekanan Hidrostatis dengan pompa maupun pipa terjadi dalam proses penyedotan fluida, pemompaan dan penyaluran. Meskipun dalam penerapannya hubungan ini seringkali diabaikan karena kecil pengaruh terhadap sistem, tidak berarti dihilangkan sepenuhnya.
Dengan berbagai konversi satuan tekanan, keberadaan tekanan Hidrostatis yang besar dapat menimbulkan masalah jika tidak teratasi. Khususnya saat anda menggunakan pompa deep well seperti pompa Grundfos misalnya untuk menyedot air dari kedalaman tertentu.