Sesuai dengan namanya, rangkaian star delta motor 3 phase merupakan rangkaian sirkuit yang memiliki tiga fase pengaktifan. Alat ini sebenarnya digunakan untuk banyak kebutuhan industrial. salah satu yang paling sering adalah dalam proses menyalakan industrial motor.
Penggunaan rangkaian star delta ini dapat mengurangi resiko kerusakan yang berkaitan dengan lonjakan arus listrik pada motor.
Dalam jangka panjang, rangkaian sirkuit ini juga dapat mengurangi pengeluaran untuk masalah maintenance, perbaikan, hingga penggantian motor yang rusak akibat korsleting, overheating, aus, dan berbagai macam masalah lainnya.
Point dalam artikel ini.
Dikutip dari situs Tutorials Point, rangkaian star delta merupakan sebuah rangkaian wiring diagram yang umumnya digunakan untuk mengoperasikan motor listrik.
Motor listrik yang kita bicarakan di sini bukanlah motor listrik untuk transportasi, melainkan electrical industrial motor yang digunakan dalam sebuah industri manufaktur, warehousing, dan masih banyak lagi.
Sebenarnya rangkaian star dan delta ini tersedia bukan hanya untuk 3 phase motor saja. Untuk motor listrik 1 phase pun sebenarnya ada rangkaian sirkuit khususnya. Namun kebanyakan industri hanya menggunakan rangkaian ini untuk motor listrik 3 fase.
Selain karena untuk menghemat biaya operasional, motor listrik 3 fase juga membutuhkan suplai arus listrik paling besar. Artinya risiko kerugian dan tingkat bahaya yang ditimbulkan bila terjadi lonjakan arus listrik pada motor listrik 3 fase jauh lebih besar dibandingkan 1 phase.
Rangkaian star dan delta sebenarnya merupakan dua rangkaian yang berbeda. Baik hubungan star maupun hubungan delta sama-sama punya karakteristik dan ciri masing-masing.
Sebagai contoh hubungan star punya karakteristik seperti di bawah ini.
Sedangkan rangkaian relta punya ciri khas seperti berikut ini.
Penjelasan mengenai perbedaan hubungan star delta ini dibahas dalam situs Electrical Technology.
Walaupun sebenarnya cara kerja rangkaian star delta cukup rumit, berikut ini kami akan coba menjelaskannya sesederhana mungkin.
Sampai sini, hanya rangkaian star saja yang baru aktif. Sebab tegangan arus listrik yang digunakan masih lemah dan belum cukup untuk mengaktifkan torsi motor 3 phase sepenuhnya.
Oleh karena itu rangkaian listrik perlu dilanjutkan ke hubungan delta.
Beberapa dari elemen dan skema yang kita sebutkan di atas mungkin masih ada yang asing di telinga Anda. Oleh karena itu kita akan membahasnya secara lebih detail lagi nanti.
Baca juga: Dinamo 3 Phase: Cara Kerja dan Bedanya dengan Dinamo 1 Phase
Secara garis besar, rangkaian star dan delta digunakan untuk mengurangi lonjakan arus start pada motor listrik 3 fase.
Namun masih ada beberapa fungsi vital lainnya dari rangkaian sirkuit ini, seperti:
Dalam rangkaian listrik star delta 3 phase, terdapat 6 skema utama, yaitu:
Mari kita bahas apa saja keenam elemen ini dan apa fungsinya masing-masing.
MCB, atau lebih tepatnya MCB 3 pole, merupakan singkatan dari miniature circuit breaker.
Sama seperti MCB yang digunakan di rumah atau di kantor, fungsi MCB pada rangkaian star delta adalah untuk memutus dan menyambungkan rangkaian arus listrik.
Khusus untuk rangkaian bintang, MCB 3 phole juga digunakan untuk mengontrol arus listrik selama push button dalam kondisi On.
MCB tidak bisa mengurangi lonjakan arus. Namun ketika hal tersebut terjadi secara tiba-tiba, maka alat ini akan langsung memutus semua arus listrik yang mengalir.
Mirip seperti MCB, kontaktor juga digunakan untuk mengalirkan dan memutuskan aliran arus listrik. Hanya saja arus listrik yang diputus oleh kontaktor hanya yang mengalir melalui magnetic coil.
Rangkaian star delta sendiri selalu menggunakan 3 kontaktor, yaitu:
Berikutnya adalah Thermal Overload Relay alias TOR.
Elemen dalam rangkaian star delta yang satu ini merupakan sistem safety utama untuk menjaga keamanan dan kestabilan arus listrik.
Sesuai dengan namanya, TOR bekerja dengan menggunakan sensor thermal. Ketika suhu terlalu panas, arus listrik melonjak tinggi, atau perputaran torsi terlalu cepat hingga terjadi pergesekan dan overheating, maka Thermal Overload Relay akan menurunkan suplai listrik dulu sebelum MCB memutus paksa seluruh alirannya.
Fungsi timer dalam rangkaian star delta memang tetap berhubungan dengan waktu. Namun bukan sebagai stopwatch atau pengukur waktu biasa.
Timer dalam hubungan star delta berfungsi sebagai pengukur dan pemutus serta menyambungkan arus dengan sistem alat ukur waktu.
Koil yang dialiri arus listrik akan dipindahkan operasional induknya ke motor. Proses ini juga merupakan bagian dari transisi star ke delta.
Dan yang terakhir adalah Transformer, elemen untuk mengubah nilai tekanan arus listrik.
Sederhananya, Transformer mengubah arus listrik dari tinggi ke rendah agar motor 3 fase dapat menerima listrik bertenaga rendah dulu sebelum beroperasi dalam tenaga maksimal.
Rangkaian star delta juga dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu rangkaian manual dan otomatis.
Kebanyakan industrial building saat ini sudah menggunakan rangkaian star delta otomatis untuk menghemat waktu ketika proses pengaktifannya. Meskipun begitu, ada baiknya Anda mempelajari perbedaan kedua jenis rangkaian ini.
Cara kerja rangkaian otomatis cenderung lebih cepat dan lebih simple. Sebab hanya ada dua push button dan transisi star ke delta dilakukan secara otomatis.
Sederhananya, berikut ini adalah ciri dari rangkaian star delta otomatis.
Satu-satunya kekurangan dari rangkaian otomatis ini hanyalah system wiring diagram yang lebih rumit. Sehingga proses instalasi dan pengujian pertama kalinya membutuhkan waktu lebih lama.
Kebalikan dari rangkaian otomatis, star delta manual memiliki tiga buah push button, yaitu push button untuk delta, push button untuk start, dan push button off.
Sedangkan karakteristik lengkap dari rangkaian ini adalah:
Proses instalasi rangkaian star delta manual memang jauh lebih cepat karena wiring yang tidak serumit jenis otomatis.
Hanya saja resiko besar ada ketika pengoperasian rangkaian motor. Sebab tidak ada timer yang menentukan kapan transisi dari ke delta harus dilakukan. Jika telat, maka motor bisa terbakar dan tidak bisa digunakan lagi.
Setiap motor juga punya kebutuhan suplai listrik berbeda-beda.
Itulah mengapa, teknisi yang mengoperasikan rangkaian ini bukan hanya membutuhkan pengetahuan secara teori agar berhasil menyalakan motor listrik, tapi juga insting dan pengalaman.
Baca juga: Mengenal Instalasi Listrik 3 Phase dan Aplikasinya
Setelah memahami soal rangkaian star delta, sekarang waktunya Anda mempertimbangkan apakah industrial motor yang digunakan dalam perusahaan masing-masing membutuhkan rangkaian ini juga?
Jika iya, rangkaian mana yang perlu Anda pasang?
Agar tidak salah dalam memilih rangkaian star delta, PT. Osmo Marina Mandiri siap memberikan solusi dan jawaban terbaik.
Osmo Marina bukan hanya merupakan distributor resmi industrial pump di Indonesia. Namun juga penyedia solusi motor listrik dengan teknisi engineering profesional dan berpengalaman. Sehingga Anda dapat melengkapi rangkaian listrik langsung dengan industrial motor yang dibutuhkan jika memang baru pertama kali membangun industri tersebut.
Perusahaan kami memang beroperasi di Jakarta, namun kami juga sudah melayani klien dari berbagai daerah di Indonesia baik dalam maupun luar Jawa.
Untuk mendapatkan solusi rangkaian star delta motor 3 phase dari Osmo Marina, silahkan langsung menghubungi kontak WhatsApp yang tersedia dalam website resmi kami.