Efisiensi kerja pompa dan mesin yang beroperasi di dalam air dipastikan, salah satunya, oleh kabel submersible. Bila kabel tidak memenuhi kualifikasi dan standarisasi maka catu daya listrik yang digunakan akan mengalami gangguan. Dengan fungsi vitalnya, maka pemilihan kabel jenis ini harus berdasarkan standarisasi, khususnya jika digunakan pada kondisi ekstrim.
Secara spesifik, kabel submersible merupakan jenis kabel yang digunakan untuk memasok daya dari sumber listrik ke pompa submersible yang terendam di bawah air. Kabel jenis ini memiliki fleksibilitas tinggi, tahan abrasi, tahan terhadap dampak minyak dan bahan kimia, dan yang terpenting bersifat waterproof.
Namun demikian, pada kebutuhan yang lebih umum kabel submersible telah digunakan pada berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan konstruksi di lahan berair atau lahan basah. Jenis kabel ini tidak mudah rusak pada lingkungan basah sehingga digunakan untuk sistem motor irigasi, fasilitas pertambangan, sistem mesin pengolah bahan makanan, injektor klorin pada kolam, akuarium, penerangan bawah air dan sebagainya.
Fungsi umum kabel submersible adalah untuk mengirimkan listrik ke peralatan listrik yang terendam. Didesain dengan pelindung ekstra dan komposisi tertentu maka kabel submersible memiliki daya tahan saat difungsikan pada area dalam air. Dengan demikian, penerapan submersible pump cable adalah:
Terdapat dua komponen utama kabel submersible yakni konduktor dan isolator. Konduktor sebagai penghantar daya, isolator sebagai pelindung konduktor.
Tembaga adalah bahan konduktor terbaik untuk kabel submersible karena tingkat konduktivitasnya yang tinggi. Adapun tembaga yang digunakan adalah kawat tembaga yang memiliki tingkat kelenturan tertentu sehingga mudah diaplikasikan pada konstruksi deep well. Keunggulan dari tembaga termasuk memiliki ketahanan panas yang tinggi, yang menghilangkan masalah kelebihan beban.
Isolasi kabel atau insulator merupakan pembungkus kawat penghantar daya listrik yang memiliki sifat perlindungan terhadap beragam kondisi. Untuk jenis kabel submersible, bahan insulasi EPDM dan PP menawarkan resistivitas yang sangat baik terhadap faktor-faktor seperti panas, suhu tinggi, abrasi, dan kondisi cuaca.
Perbandingan kedua bahan isolator tersebut adalah sebagai berikut:
Jenis umum kabel pompa submersible yang ada di pasaran adalah kabel tembaga twisted-pair, kabel pipih, kabel bulat, dan kabel heavy-duty.
Dari keempat jenis tersebut, penggunaan paling umum adalah kabel pipih dan kabel bulat. Pada konstruksi deep well misalnya, kemungkinan besar kabel akan bergesekan dengan permukaan bidang yang menyebabkannya cepat aus, sehingga kabel dengan perlindungan ekstra memberikan ketahanan yang dibutuhkan.
Selain perbedaan bentuk keduanya, perbedaan antara kabel submersible pipih dan kabel submersible bulat adalah:
Menggunakan kabel pompa submersible datar lebih masuk akal karena kabel datar sesuai dengan desain standar pompa submersible. Kabel pipih terdiri dari dua konduktor dan satu kabel arde, sedangkan kabel bulat terdiri dari tiga konduktor dan satu kabel arde.
Untuk memasok air ke sebagian besar pompa submersible, pengguna hanya memerlukan konstruksi dua konduktor. Inilah mengapa kabel pipih banyak digunakan. Selain itu, pada proses instalasi, kabel pipih lebih mudah dipasang, terutama jika diameter sumurnya cukup signifikan.
Bila konstruksi memerlukan kabel untuk proses kerja berat atau ekstrim maka pilihan selalu lebih ideal menggunakan kabel submersible bentuk pipih yang dilengkapi pelindung ekstra.
Baca juga: Langkah Dalam Memilih Ukuran Kabel Pompa Submersible
Pertimbangkan faktor-faktor berikut saat memilih kabel submersible:
Selain keempat poin di atas, pada aplikasi tertentu, penggunaan kabel submersible turut dipengaruhi oleh jenis pompa submersible yang digunakan. Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa pompa submersible sumur dangkal membutuhkan jenis kabel yang berbeda dengan pompa sumur dalam.
Temukan beragam jenis pompa yang Anda butuhkan di distributor pompa industri terpercaya, Osmo Marina.